Dalam rapat yang digelar pada Rabu, 21 September 2022, di Ruang Pertemuan Hotel Indoluxe, UIN Sunan Kalijaga menggelar presentasi usulan pembukaan Program Studi baru, khususnya Program Studi Arsitektur. Acara tersebut dibuka oleh Pak Yanu dan menjadi sorotan utama setelah presentasi yang disampaikan oleh Kartiansmara Lilih Purnaumbara, S.T., M.Sc.

Poin-poin penting dalam presentasi ini turut dibahas oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI), yang diwakili oleh Pak Windu dan Pak Arif. Beberapa poin yang disoroti antara lain adalah:

1. Profil Lulusan: Menyarankan perubahan profil lulusan menjadi Sarjana Arsitektur untuk lebih mendukung identitas prodi.
2. Sarpras (Sarana dan Prasarana): Mendorong agar bagian sarana dan prasarana dijabarkan secara detil, khususnya mengenai ruangan prodi, ruang dosen, dan ruang kelas.
3. Kurikulum: Menyarankan penambahan detil kurikulum untuk membedakan prodi dengan program studi sejenis.
4. Konsep MBKM (Mata Kuliah Berbasis Kompetensi): Menekankan perlunya memberikan contoh implementasi MBKM yang lebih konkrit, mencakup tujuan MBKM dan capaian pembelajaran yang unik.
5. Dosen: LLDIKTI menyoroti kebutuhan penyempurnaan dokumen dosen dan kelengkapan data yang harus segera diunggah di PDDIKTI.

Selanjutnya, Dekan FST memberikan penjelasan penting mengenai rasio jumlah prodi umum dan prodi agama di UIN Sunan Kalijaga. Dengan komposisi 40% prodi umum dan 60% prodi agama, prodi umum saat ini mencapai 30% dari keseluruhan prodi. Penekanan Dekan FST pada hal ini memberikan konteks strategis terkait kebutuhan dan posisi prodi baru dalam struktur universitas.

Dalam kesimpulan, pembukaan Program Studi S1 Arsitektur di UIN Sunan Kalijaga sangat direkomendasikan sebagai langkah responsif terhadap kebutuhan nasional. Meski demikian, perlu dilakukan revisi teknis dan penambahan dokumen yang dibutuhkan sesuai saran dari LLDIKTI. Rapat strategis ini memberikan gambaran jelas tentang langkah awal dan persiapan yang diperlukan menuju pembukaan prodi yang inovatif dan relevan ini.